RIWAYAT HIDUP
SINGKAT
Drs. H. M.
SYAMSIAR SEMAN
Syamsiar Seman di lahirkan di
Barabai (Kalimantan Selatan) 1 April 1936. Pendidikan SR, SGB, SMA, KDC
(Depdagri), Fakultas Sosial Politik Universitas Lambung Mangkurat, beberapa
latihan jabatan, a.l di Bogor dan di Jakarta 1987. Pernah menjadi guru SR
Negeri sampai Kepala Sekolah (1960) merangkap Kepala SMP Swasta, Pegawai Kantor
Gubernur Kdh. Prov. Kalimantan Selatan (1963-1974) a.l, pernah menjabat Kepala
Bagian Hubungan Masyarakat (Humas), Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) Prop. Kal.Sel. a.l Kepala Bidang Supervisi hingga purnakarya 1992.
Tugas sampingan, Dosen Luar Biasa Fak. Sospol Unlam (1977-1979), Fak. Dakwah
IAIN Antasari (1979-1988), Dekan Fak. Ilmu Administrasi, Institut Ilmu Administrasi
Bina Banua (1982-1985) dan dosen pada Perguruan Tinggi Swasta lainnya di
Banjarmasin dan Banjarbaru.
Aktivitas Sastra
Menulis puisi, cerita pendek dan
artikel tentang seni budaya daerah, a.l. dimuat pada majalah-majalah Jakarta,
Star Weekly (1955), Pancawarna (1955), Ipphos Report (1956), Indonesia
(1957-1958), Sinar Islam (1957-1958), Konfrontasi (1960), Varia (1962-1963),
Bina Sejahtera (1975-1986), Monitor (1981-1982), Warnasari (1981-1982), Majalah
di Bandung, Pusparagam (1955-1958), Berita Minggu (1959), Majalah di
Yogyakarta, Minggu Pagi (1962-1963), Pesat (1962-1963), Majalah di Surabaya,
Tanah Air (1961-1962), Pembina (1962-1963), dan pada beberapa surat kabar
lainnya.
Khusus di Banjarmasin banyak
menulis di Surat Kabar Secara Kalimantan (1957-1958), Kalimantan Berjuang
(1958-1959), Dinamika (1970-1972), Media Masyarakat (1974-1980), Gawi Manuntung
(1974-1975), Pambaharu (1976-1979), Utama (1976-1977), Banjarmasin Post
(1983-1990).
Pengasuh Ruang Seni Budaya Daerah
RRI Nusantara III Banjarmasin (1977-1988), Pemenang I Sayembara Nasional Cipta
Lagu Mars Tantri Kencana Jakarta (1978), Penulis buku tentang masalah Keluarga
Berencana dan Kepen-dudukan, Arsitektur Daerah Banjar Sejarah, Perkawinan Adat,
Peribasa, Permainan Rakyat, Bahasa Banjar Cerita Rakyat (folklore/Banjar),
Sasirangan, Koliner dan Bahasa Banjar untuk SD dan SMP dalam 9 jilid.
Buku-bukunya juga di koleksi Library of Congress Perpustakaan
Washington Amerika Serikat. Tahun 2002, Kepala Perpustakaan Kedutaan Besar
Amerika Serikat di Jakarta datang ke Banjarmasin guna mendapatkan semua buku
karya Syamsiar Seman. Buku tersebut tidak hanya di koleksi akan tetapi juga di
jadikan bahan penelitian.
Dalam organisasi, a.l. Sekretaris
Dewan Kesenian Daerah Kal-Sel (1971-1977), Ketua Badan Koordinasi Kesenian
Nasional Indonesia Kal-Sel (1978-1980).
Anggota Pengurus DPD KNPI Kal-Sel (1979-1982).
Anggota Majelis Pertimbangan
Seniman Dewan Kesenian Kalimantan Selatan ( 1994-sekarang), Wakil Ketua
Tanfidziah Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (NU) Kalimantan Selatan (1991-1995),
Anggota Lembaga Budaya Banjar (LBB)
Kalimantan Selatan (1997-sekarang), dan Anggota Pengurus Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Kalimantan Selatan (2006-sekarang), Anggota Pengurus Badan Pembudayaan
Kejuangan 45 Propinsi Kalimantan Selatan (2007-sekarang).
Banjarmasin Post dan Serambi
Ummah sering menyebutnya sebagai Budayawan Kalimantan Selatan dan sering
mewancarainya untuk dimuat dalam rubrik seni
budaya Banjar, Harian Media Indonesia Jakarta (Sabtu, 9 Juli 2005) dalam
rubrik Pustaka menyebutkan Syamsiar Seman sebagai penulis buku yang produktif,
meskipun sudah di usia senja.
Dua orang wartawan Harian KOMPAS
Jakarta datang ke rumah Syamsiar Seman bersilaturahmi, yang kemudia menulis di
harian KOMPAS, Senin, 20 April 2009 rubrik Sosok berjudul “Menjaga Budaya
Banjar Lewat Buku” sekaligus dengan biodata.
Menerima Piagam dan Hadiah dari
Gubernur Kdh. Kal-Sel 1977 dalam Sastra Daerah Banjar dan beberapa puluh piagam
penghargaan lainnya, a.l. Piagam Penghargaan Windu Kencana Jakarta, 1984,
Piagam Penghargaan Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya Kelas III dari
Presiden RI 1989, Piagam Tanda Kesetiaan Dwi Karya Kencana Jakarta, 1990,
Piagam Penghargaan dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Pusat Jakarta 1999 dan
Borneo Award’s 2000.
Piagam Penghargaan dan Medali
Perjuangan Angkatan 45, Piagam Penghargaan dari TVRI Kal-Sel, 2005, Piagam
Penghargaan dari RRI Banjarmasin, 2007, Piagam dari Gubernur Kal-Sel, sebagai
Penulis Kreatif Budaya Banjar, 2007, Piagam Anugrah dari Gubernur Kal-Sel 2009.
Menerima Gelar Keagungan Datu Mangku Adat dari Raja Muda Kesultanan Banjar
dalam upacara di Mahligai Sultan Adam 12 Desember 2010.
Pemakalah masalah-masalah budaya
Daerah Banjar. a.l. Seminar Arsitektur Tradisional Kalimantan Selatan, 1983,
Kuliah Kerja Lapangan Jurusan Arsitektur Fak. Teknik Universitar Diponegoro
Semarang 1993, Third Biennal Internasional Conference (The Borneo Research
Council) Pontianak 1994, Survey Rumah Adat Banjar bagi Program Magister Seni
Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung 1996, Seminar Kebudayaan dan
Kesenian Daerah Banjar, Kal-Sel 1997, Musyawarah Besar Pembangunan Banua Banjar
Kal-Sel, 2000 dan Dialog Borneo Kalimantan VII, 2003 dan Seminar Nasional
Bahasa dan Budaya Banjar, 2005. Kongres Kebudayaan I, 2007.
Syamsiar Seman mendapatkan
kepercayaan selaku narasumber dalam pembuatan desain pembangunan gedung
bernuansa arsitektur Banjar, a.l. penerapan urnamen Banjar pada Gedung Bundar
Sultan Suriansyah di Banjarmasin (1995), gedung kantor DPRD kalsel (motif
bubungan tinggi) di Banjarmasin (1996), gedung rumah Dinas Wakil Gubernur
Kalsel (motif gajah baliku) di Banjarmasin (2008), gedung kantor Gubernur
Kalsel (motif bubungan tinggi) di Banjarbaru (2008), gedung kantor Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah Kalimantan Selatan (motif gajah menyusu) di
Banjarbaru (2009), gedung kantor Dinas Pendapatan Daerah Kalsel (motif
palimasan) di Banjarbaru (2009), gedung kantor Badan Koordinasi Penanaman Model
Daerah Kalsel (motif Balai Bini) di Banjarbaru (2009), gedung kantor Perhubungan
Kalsel (motif Palimbangan) di Banjarbaru (2009), gedung kantor Badan
LingkunganHidup Daerah Kalsel (motif Balai Bini) di Banjarbaru (2009), dan
gedung kantor SAMSAT (motif Gajah Menyusu) di Banjarmasin (2012).
Sebanyak 26 orang
budayawan/seniman dari seluruh Indonesia, salah seorang di antaranya Syamsiar
Seman mendapat Penghargaan Tertinggi Tingkat Nasional berupa Plakat khusus
yaitu Anugrah Kebudayaan 2011, di serahkan langsung oleh Wakil Presiden Prof.
Dr. Boediono dalam acara di gedung Jakarta Convention Center, 6 Juli 2011.
Bertampat di Aula Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata RI, Syamsiar Seman juga menerima Piagam Penghargaan
sebagai Pelestari Budaya Banjar dan Peniti Emas dari Menteri Ir. Jero Wacik,
SE, 6 Juli 2011.
Pada akhir tahun 2012, Syamsiar
Seman dipercayakan sebagai salah seorang juri penilai Sayembara Desain Istana
Kediaman Kesultanan Banjar Kalimantan Selatan di Martapura. Telah menulis lebih
dari 50 judul buku, 90% di antaranya khusus tentang muatan local Banjar
Kal-Sel, guna pelestarian budaya daerah dan kearifan lokal.
Sampai pada saat ini Syamsiar
Seman tetap menulis sehingga waktunya sangat berharga dan tidak lupa mengaji
setiap malam serta shalat Dhuha telah 25 tahun berturut-turut. Menulis buku
untuk generasi muda dan dengan niat ibadah, komentarnya.
Ketika menerima Plakat Anugerah Kebudayaan Tahun 2011 dari Wakil Presiden Prof. Dr Boediono bertempat di Jakarta Convention Center, 6 Juli 2011 |
( Alamat : Jl. Anggrek 2 Kebun
Bunga, Telp. (0511) 3257756 Banjarmasin ).